Monday 10 January 2011

Menggapai kebahagiaan


CINTA adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romatis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.
Suatu ketika ditepian telaga kelihatan seorang pemuda sedang duduk termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan ari didepannya. Seluruh penjuru mata angin telah di laluinya, namun tidak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya.
Sedang apa kau disini wahai anak muda? Tanya seseorang. Rupanya ada seorang lelaki tua.
”Apa yang kau risaukan?.”
Anak muda itu menoleh kesamping,”Aku lelah Pak Tua. Telah berbatu-batu jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga ku temukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melalui gunung dan lembah, tapi tidak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemanakah aku harus mencarinya? Bilakah akan kutemukan rasa itu?.”
Lelaki tua itu duduk semakin dekat mendengarkan dengan penuh perhatian. Dipandangnya wajah lelah didepannya. Lalu, dia mulai berkata, ”Didepan sana, ada semua taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku.”
Mereka berpandangan.
”Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu.” Pak Tua mengulangi kalimatnya lagi.
Perlahan ..pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, TAMAN. Tidak berapa lama, ditemuinya taman itu. Taman yang semarak dengan pohon dan bunga – bunga yang sedang mekar. Maka tidak heranlah, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Dari kejauhan Pak Tua melihat, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.
Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-ngendap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun HAP! Sasaran itu luput. Dia tidak ingin kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap! Dia gagal. Dia mulai berlari tak beraturan.
Diterjangnya sana-sini. Dirempohnya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu disana. Gerakannya semakin liar.
Adegan ini terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Si pemuda mulai kelelahan. Napasnya semakin kencang, dadanya bergerak naik turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan ”Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah!.”
Tampak Pak Tua yang berjalan perlahan. Ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan dan kiri Pak Tua. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.
”Begitulah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang?Merempoh-rempoh tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?” Pak Tua menatap pemuda itu.
”Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu?.”
”Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri.”
Pak Tua mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba , tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
Pelajaran Cerita Ini:
Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu, sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, merempoh sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, keseluruh penjuru arah. Kitapun dapat merainya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.
Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tidak boleh didapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat digenggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.
Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kit.
Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada disekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu HINGGAP dihati kita, namun kita tidak pernah mempedulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

_Chocolatos_

No comments:

Post a Comment