Pada  suatu saat, ada seorang konglomerat dan pengusaha kaya. Hebatnya,  kekayaan itu menurut banyak pihak diperoleh benar-benar dari nol. Karena  itu, apa yang dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang.
Suatu  ketika, karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba  pengalaman dari sang pengusaha. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya  sang pemuda berhasil menemui si pengusaha sukses.
“Terimakasih  Bapak mau menerima saya. Terus terang saya sangat ingin menimba  pengalaman dari Bapak sehingga bisa sukses seperti Bapak,” ujar pemuda  itu.
Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak.  Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan tangannya. Si  pemuda pun terheran-heran. Namun, lantas si pengusahapun menjelaskan  maksudnya.
“Biar aku lihat garis tanganmu. Dan, simaklah  baik-baik apa pendapatku tentangmu sebelum aku memberikan pelajaran  seperti yang kamu minta,” jawab pengusaha tersebut. Setelah  menengadahkan kedua tangannya, si pengusaha pun berkata, “Lihatlah  telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yang menentukan  nasib. Di sana ada garis kehidupan. Kemudian, di sini ada garis rezeki  dan ada pula garis jodoh. Sekarang, menggenggamlah. Di mana semua garis  tadi?”
“Di dalam telapak tangan yang saya genggam.” Jawab si pemuda yang penasaran.
“Nah,  apa artinya itu? Hal itu mengandung arti, bahwa apapun takdir dan  keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri. Kamu lihat  bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu. Dan, begitulah rahasia  suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara  untuk menentukan nasibku sendiri,” terang si pengusaha. “Tetapi coba  lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut  tergenggam? Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu. Karena di  sanalah letak kekuatan Sang Maha Pencipta yang kita tidak akan mampu  lakukan dan itulah bagianNya Tuhan.
Genggam dan lakukan bagianmu dengan kerja keras dan sungguh, dan bawalah kepada Tuhan bagian yang tidak mampu engkau lakukan!
_Chocolatos_ 
 
No comments:
Post a Comment